12 BULAN
Kemarin kebetulan ketika ke RSU. Ada hal yang baru saat ini terasa begitu sensitif di hati jika melihatnya. Yaitu mereka yang berjas putih di usia mudanya. Dokter.
Membayangkan teman SMA yang melanjutkan sekolah di FK, 'apa nanti mereka akan terlihat seperti itu juga ya?'.
Mendengar teman bersekolah di bawah naungan departemen negara. Atau yang diterima di perguruan tinggi terbaik negri maupun yang harus rela 1 tahun menunggu. Apakah saat masanya tiba kita bisa ketemu dengan gelar masing-masing. Perusahaan masing-masing.
Sungguh naif dan sangat muda.
Perasaan resah di setiap malam, khawatir datangnya pagi terlalu cepat menghapus jejak kebanggaan masa muda yang percaya, yakin, dan penuh semangat mengejar mimpi.
12 Bulan yang ingin kusegerakan di atas segala perasaan tak enak dan ketakutan yang merangkak naik sedikit demi sedikit.
12 Bulan yang akan benar-benar berbeda dari segi dan sudut manapun.
12 Bulan tanpa orang-orang biasanya. Aku memilih 12 Bulan pertamaku.
Aku memilih tunduk pada ketetapan-Nya semata. Belajar untuk bertahan dan mengasah ketajaman hati. Demi relief yang kokoh dan abadi.
Aku memilih 12 Bulanku, entah kurang atau lebih.
Kemarin kebetulan ketika ke RSU. Ada hal yang baru saat ini terasa begitu sensitif di hati jika melihatnya. Yaitu mereka yang berjas putih di usia mudanya. Dokter.
Membayangkan teman SMA yang melanjutkan sekolah di FK, 'apa nanti mereka akan terlihat seperti itu juga ya?'.
Mendengar teman bersekolah di bawah naungan departemen negara. Atau yang diterima di perguruan tinggi terbaik negri maupun yang harus rela 1 tahun menunggu. Apakah saat masanya tiba kita bisa ketemu dengan gelar masing-masing. Perusahaan masing-masing.
Sungguh naif dan sangat muda.
Perasaan resah di setiap malam, khawatir datangnya pagi terlalu cepat menghapus jejak kebanggaan masa muda yang percaya, yakin, dan penuh semangat mengejar mimpi.
12 Bulan yang ingin kusegerakan di atas segala perasaan tak enak dan ketakutan yang merangkak naik sedikit demi sedikit.
12 Bulan yang akan benar-benar berbeda dari segi dan sudut manapun.
12 Bulan tanpa orang-orang biasanya. Aku memilih 12 Bulan pertamaku.
Aku memilih tunduk pada ketetapan-Nya semata. Belajar untuk bertahan dan mengasah ketajaman hati. Demi relief yang kokoh dan abadi.
Aku memilih 12 Bulanku, entah kurang atau lebih.
0 komentar:
Posting Komentar