Genre: horror (Insidious chapter 2)
“Mampukah
insidious 2 bikin bulu kuduk penonton lebih banyak berdiri dari The Conjuring”
Adhie Ichsan - detikhot
Jumat, 02/08/2013 16:00 WIB
Buat pecinta film ber-genre
horror, kabar gembira tiba. Setelah insidious, dan the conjuring yang sukses
membuat jantung penonton berdetak kencang, James Wan kembali dengan sekuel film horor thriller yang tak
akan kalah seram dengan chapter pertamanya “insidious 2”.
Buat yang uda liat sekuel pertama ‘insidious’ pasti ingat
dengan Elise (Lin Shaye) dan tim pemburu hantunya, Tucker dan Specs (Angus
Sampson & Leigh Whannell). Mereka membantu Josh Lambert (Patrick Wilson) ke
dunia astral untuk menjemput anaknya Dalton (Ty Simpkins) yang terjebak untuk
kembali. Sementara sang anak berada dalam kondisi koma di dunia nyata.
Kemudian sebuah rahasia terungkap. Dalton ternyata memiliki keistimewaan karena warisan dari Josh. Meskipun berhasil membawa sang anak kembali, ternyata Josh diikuti oleh wanita tua yang menakutkan.
Kemudian sebuah rahasia terungkap. Dalton ternyata memiliki keistimewaan karena warisan dari Josh. Meskipun berhasil membawa sang anak kembali, ternyata Josh diikuti oleh wanita tua yang menakutkan.
Meski akhir dari sekuel pertamanya masih abu-abu dalam
trailer 'Insidious 2' diperlihatkan bahwa keluarga Josh Lambert sudah mulai
hidup normal. Josh mengumumkan bahwa masa lalu adalah masa lalu dan sekarang
mereka aman, tapi semuanya berubah saat lagu pengantar tidur menakutkan,
mengalun sendiri. Benda mati bergerak, dan sesosok hantu menampakkan wujudnya.
Serangkaian adegan yang diperlihatkan menunjukkan bahwa teror belum usai. Dalam adegan akhir di trailer, menampilkan karakter paranormal baru yang dimainkan oleh Steve Coulter (Banshee).
James Wan yang baru saja mendapat proyek 'Fast and Furious 7' akan kembali menduduki kursi sutradara. Dengan tim produksi yang sama, ia masih mampu meramu teror yang lebih menakutkan sebagai kelanjutan film pertama.
Serangkaian adegan yang diperlihatkan menunjukkan bahwa teror belum usai. Dalam adegan akhir di trailer, menampilkan karakter paranormal baru yang dimainkan oleh Steve Coulter (Banshee).
James Wan yang baru saja mendapat proyek 'Fast and Furious 7' akan kembali menduduki kursi sutradara. Dengan tim produksi yang sama, ia masih mampu meramu teror yang lebih menakutkan sebagai kelanjutan film pertama.
Film hollywood produksi FilmDistrict yang akan
dirilis di Bioskop September 2013 Internasional dan di Bioskop Indonesia
diperkirakan September Oktober
2013. Bentar lagi. Jadi,
buruan nabung, yang jomblo juga buruan cari pasangan yah ;)
Genre: Komedi Romantis
“Raditya Dika Borong Novel buatannya jadi Film”
Siapa
yang gak kenal Raditya Dika, comedian, writer, selebtwit, sampai pencetus
ke-galau-an remaja ini kembali mengangkat novel best seller karangannya ke
dalam sebuah film. Setelah kambing jantan, cinta brontosaurus, juga cinta dalam
kardus (adaptasi stand up comedy) yang semuanya ber-genre komedi romantis,
hanya alur dan skenarionya saja yang berbeda. Raditya Dika kembali menghibur
seisi bioskop dengan pelucuran ‘Manusia Setengah Salmon’ Diangkat dari novel
ke-enam karangannya.
Entah apa yang ada di pikiran
lelaki kelahiran 28 Desember ini, dia tak henti-hentinya berkarya untuk
per-film-an Indonesia. Dengan inovasi yang ia ciptakan, bisa jadi ini titik
cerah bagi industri film Indonesia.
Ditambah, sekarang dia masih
membesut Malam Minggu Miko season 2, yang notabene dibikinnya sendiri (he act,
direct, and write himself!).
Memang patut ditunggu, film yang
akan tayang di bioskop, apalagi yang akan Raditya Dika lakukan di film
terbarunya? Kita tunggu saja. Nonton ini jangan lupa bawa gebetannya. Hehe
Genre: Action
“'Percy
Jackson: Sea of Monsters': Bantu meredakan strees”
Candra Aditya - detikhot
Serial Harry Potter adalah salah satu franchise terbesar di seluruh dunia. Sejak film pertamanya dirilis pada 2001 dan film terakhirnya dirilis pada 2011, serial ini telah meraih lebih dari 7 miliar dollar AS dari pendapatan tiket bioskop di seluruh dunia. Keuntungan hebat ini belum termasuk home video, TV dan merchandise. Angka tersebut tentu saja membuat banyak studio lain menggebu-gebu membuat 'penerus'-nya. Percy Jackson, tokoh rekaan Rick Riordan, pada 2010 mendapatkan kesempatan untuk menjadi the next Harry Potter, namun gagal meriah audience yang lebih banyak maupun tanggapan positif dari kritikus.
Tayang Indonesia: September 2013
Tahun ini Percy Jackson kembali lagi dengan sekuelnya yang pertama, 'Percy Jackson: Sea of Monsters', dan berharap akan sanggup melebihi kekuatan bocah sihir dengan luka petir di dahinya tersebut. Melanjutkan film pertamanya, Percy Jackson (Logan Lerman) masih berada di kamp khusus anak-anak Demi-God (setengah manusia, setengah dewa) bersama sahabat-sahabatnya.
Masalahnya masih sama: dia belum tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan ayahnya, Poseidon. Masalah ini belum kunjung terselesaikan, muncul masalah baru. Seorang Cyclops bernama Tyson (Douglas Smith) mengaku sebagai anak Poseidon juga. Seakan itu belum cukup, benteng pertahanan Camp Demi-God dihancurkan dan sekarang mereka harus mencari Golden Fleece untuk mengembalikan lagi benteng pertahanan mereka.
Bersama dengan sebuah ramalan atas masa depan dunia Demi-God, Percy serta kedua sahabatnya, Annabeth (Alexandra Daddario) dan Grover (Brandon T. Jackson) ditambah Tyson, harus cepat mencari Golden Fleece sebelum Luke (Jake Abel) mengambilnya untuk membangkitkan Kronos.
Secara keseluruhan, 'Percy Jackson: Sea of Monsters' merupakan sebuah lompatan yang lumayan jika dibandingkan film pertamanya, 'Percy Jackson and the Lightning Thief'. Thor Fruedenthal tidak bertele-tele untuk mengajak penonton langsung berpetualang. Walaupun, Fruedenthal tampak berusaha keras untuk membuat penonton terbuai dengan visual efeknya yang sayangnya kalah jauh jika dibandingkan dengan serial Harry Potter. Adegan taksi dalam film ini juga sangat mirip dengan adegan Knight Bus dalam film ketiga Harry Potter. Lengkap dengan adegan kendaraan terbelah menjadi dua.
Meskipun begitu, 'Percy Jackson: Sea of Monsters' tidak menawarkan sesuatu yang baru. Bahkan adegan paling menegangkannya sekalipun tidak bisa membuat penonton untuk menahan napas. Tidak ada monster laut yang menakutkan, seperti tersirat dari judulnya yang provokatif. Ending filmnya pun gampang ditebak dengan jembatan yang jelas menuju film selanjutnya.
Logan Lerman, Brandon T. Jackson, Alexandra Daddario, Jake Abel tampil lebih nyaman dibandingkan film pertamanya. Pendatang baru Leven Rambin jauh lebih mencuri perhatian dengan lidahnya yang pedas. Stanley Tucci tampil tidak segarang biasanya, terutama jika dibandingkan dengan penampilan liarnya dalam 'Hunger Games'. Nathan Fillion di sisi lain adalah hiburan tersendiri walaupun screen time-nya hanya sedikit.
Dibandingkan dengan serial baru yang menjanjikan seperti 'Hunger Games', Percy Jackson bahkan tidak bisa mengalahkan kekuatan Katniss Everdeen. Apalagi mau melawan bocah kesayangan semua orang yang mempunyai bekas luka petir di kepalanya. Tapi, sebagai hiburan untuk menghilangkan suntuk, film ini sangat direkomendasikan.
Tahun ini Percy Jackson kembali lagi dengan sekuelnya yang pertama, 'Percy Jackson: Sea of Monsters', dan berharap akan sanggup melebihi kekuatan bocah sihir dengan luka petir di dahinya tersebut. Melanjutkan film pertamanya, Percy Jackson (Logan Lerman) masih berada di kamp khusus anak-anak Demi-God (setengah manusia, setengah dewa) bersama sahabat-sahabatnya.
Masalahnya masih sama: dia belum tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan ayahnya, Poseidon. Masalah ini belum kunjung terselesaikan, muncul masalah baru. Seorang Cyclops bernama Tyson (Douglas Smith) mengaku sebagai anak Poseidon juga. Seakan itu belum cukup, benteng pertahanan Camp Demi-God dihancurkan dan sekarang mereka harus mencari Golden Fleece untuk mengembalikan lagi benteng pertahanan mereka.
Bersama dengan sebuah ramalan atas masa depan dunia Demi-God, Percy serta kedua sahabatnya, Annabeth (Alexandra Daddario) dan Grover (Brandon T. Jackson) ditambah Tyson, harus cepat mencari Golden Fleece sebelum Luke (Jake Abel) mengambilnya untuk membangkitkan Kronos.
Secara keseluruhan, 'Percy Jackson: Sea of Monsters' merupakan sebuah lompatan yang lumayan jika dibandingkan film pertamanya, 'Percy Jackson and the Lightning Thief'. Thor Fruedenthal tidak bertele-tele untuk mengajak penonton langsung berpetualang. Walaupun, Fruedenthal tampak berusaha keras untuk membuat penonton terbuai dengan visual efeknya yang sayangnya kalah jauh jika dibandingkan dengan serial Harry Potter. Adegan taksi dalam film ini juga sangat mirip dengan adegan Knight Bus dalam film ketiga Harry Potter. Lengkap dengan adegan kendaraan terbelah menjadi dua.
Meskipun begitu, 'Percy Jackson: Sea of Monsters' tidak menawarkan sesuatu yang baru. Bahkan adegan paling menegangkannya sekalipun tidak bisa membuat penonton untuk menahan napas. Tidak ada monster laut yang menakutkan, seperti tersirat dari judulnya yang provokatif. Ending filmnya pun gampang ditebak dengan jembatan yang jelas menuju film selanjutnya.
Logan Lerman, Brandon T. Jackson, Alexandra Daddario, Jake Abel tampil lebih nyaman dibandingkan film pertamanya. Pendatang baru Leven Rambin jauh lebih mencuri perhatian dengan lidahnya yang pedas. Stanley Tucci tampil tidak segarang biasanya, terutama jika dibandingkan dengan penampilan liarnya dalam 'Hunger Games'. Nathan Fillion di sisi lain adalah hiburan tersendiri walaupun screen time-nya hanya sedikit.
Dibandingkan dengan serial baru yang menjanjikan seperti 'Hunger Games', Percy Jackson bahkan tidak bisa mengalahkan kekuatan Katniss Everdeen. Apalagi mau melawan bocah kesayangan semua orang yang mempunyai bekas luka petir di kepalanya. Tapi, sebagai hiburan untuk menghilangkan suntuk, film ini sangat direkomendasikan.
0 komentar:
Posting Komentar